JURNALSUKABUMI.COM – Meskipun resesi berada diambang mata, namun Pemkot Sukabumi optimis akan melalui badai resesi tersebut dengan kesiapsiagaan penuh. Langkah yang pasti akan dilakukan adalah dengan menyelesaikan pembangunan dengan mengedepankan sisi kualitas maupun kuantitas.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Reni Rosyida Mutmainah, kepada jurnalsukabumi.com, Senin (24/10/22).
“Secara keseluruhan tetap kita prioritaskan penyelesaian pembangunan maupun janji-janji politis kepala daerah yang dituangkan dalam RPJMD Kota Sukabumi. Kita berharap tidak terjadi perubahan maupun pengurangan yang signifikan terhadap janji-janji politis. Pastinya kita tetap upayakan 100 persen terwujud secara kwalitas maupun kuantitas,” kata Reni.
Walaupun demikian, tambah Reni, akibat dari resesi ekonomi global tersebut, pastinya akan berdampak terhadap kondisi keuangan Kota Sukabumi. Oleh karena itu, seluruh program maupun janji pasti akan diwujudkan, namun memang akan dilakukan penyesuaian.
Ancaman adanya prediksi akan terjadi resesi ekonomi global di tahun depan ujarnya, tentu saja akan mempengaruhi terhadap segala sektor, termasuk, perencanaan pembangunan yang tidak bisa terhindarkan.
“Meskipun hingga saat ini memang belum terjadi, namun berdasarkan peringatan yang telah dikeluarkan Pemerintah Pusat terkait ancaman resesi ekonomi global 2023 mendatang, Pemerintah Kota Sukabumi harus mengantisipasi terjadinya hal tersebut. Terutama dari segi semua perencanaan yang dijalankan, dan tingginya nilai inflasi.
“Pemerintah pusat sudah menduga akan ada resesi ekonomi global. Makanya daerah juga pasti akan terkena efeknya. Dan yang dikhawatirkan itu terkait naiknya inflasi, karena dengan keterbatasan dan kemampuan ekonomi, pendapatan yang berkurang tetapi kebutuhan masyarakat tidak dapat di tekan,” ujar Reni, kemarin.
Dia menambahkan, akan berdampak sekali terhadap kelangsungan kegiatan perekonomian di masyarakat, maupun proses pembangunan di Kota Sukabumi. Khususnya kebutuhan dasar, itu sebabnya terjadinya inflasi.
“Satu sisi terjadinya inflasi, itu mungkin terjadi pergolakan-pergolakan secara ekonomi, yang akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Disitu juga akan mempengaruhi investasi Kota Sukabumi ketika investasi berkurang, maka ada beberapa antisipasi perencanaan pembangunan pada tahun 2023,” ungkapnya.
Meskipun saat ini belum terjadi resesi ekonomi global. Tapi, kata Reni, dampak dari resesi tersebut sudah terjadi terhadap Pemerintahan di Kota Sukabumi. Misalkan, terjadi pengurangan atas proyeksi pendapatan Kota Sukabumi pada tahun 2023 mendatang.
“Dampak utama yang terjadi saat ini, pada proyeksi pendapatan dari Dana Transfer Daerah (DTD) yang berasal dari Pemerintah Pusat, saat ini dipastikan berkurang drastis dibandingkan tahun 2022,” jelasnya.
Selain itu juga, akan mempengaruhi terhadap penyelesaian janji-janji politik maupun program unggulan kepala daerah, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi.
Redaktur: Usep Mulyana
Discussion about this post