JURNALSUKABUMI.COM – Kampung Film Berbasis Kawasan di Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, bisa disebut lokasi pertama di Indonesia. Alasannya, lokasi yang melahirkan segudang aktris wajah baru ini mampu melibatkan langsung masyarakat dan mengangkat berbagai potensi daerah kepada dunia luas.
Bangganya lagi, mampu menjadi magnet bagi para pelaku perfilman profesional hingga pemerintah untuk bisa bertandang langsung ke lokasi kediaman pendiri sekaligus inisiator Kampung Film, Wilda Topan yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Founder dari Production House (PH) Alaska Cinema Multimedia itu.
Satu di antaranya, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat, Asep N Mulyana dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bambang Yunianto beserta jajaranya yang terhipnotis untuk menyambangi lokasi tersebut pada Jumat (04/02/2022) sore selepas melaksanakan kunjungan kerja ke beberapa titik di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
“Bangga dan terharu Kampung Film Berbasis Kawasan ini didirikan. Pastinya untuk menempuh hingga titik ini, tidak mudah, melainkan berkat kekompakan dan dedikasi hingga spirit untuk ke depan,” ujar Asep N Mulyana dalam sambutannya.
Oleh karena itu, atas nama pribadi dan institusi mengucapakan terima kasih atas upaya kerja keras teman-teman semua sehingga, kampung yang dulunya terkenal akan tawurannya, kini bisa berbalik arah menjadi Kampung Film.
“Melalui pendekatan kearifan lokal berbasi budaya dan pengembangan potensi daerah lainnya ini salah satu jawaban dalam menyatukan masyarakat di sini. Pesan saya, juga ada pengembangan konten-konten terkait hukum. Sehingga, ke depannya masyarakat juga bisa terus meningkatkan akan sadar hukum,” imbuhnya.
Sementara itu, Deklarator Kampung Film Berbasis Kawasan, Wilda Topan menambahkan, dengan adanya Kampung Film, tak sedikit, profesi warga pun berbalik arah dan terjun di dunia perfilman. Dibuktikan, dengan dua produksi film berseri bermuatan lokal Sunda seperti dasar ‘Ontohod’ dan ‘Tek-tek Bengek’ terlahir di sini.
“Pemain dan latar belakang di dua film ini murni merupakan asli Desa Ciheulang Tonggoh. Tercatat, sekitar 213 warga sudah terlibat dalam produksi film berseri Sunda dengan kombinasi seni, budaya dan sosial komedi,” kata Wilda.
Pemilik PH pertama di Kabupaten Sukabumi yang sudah sejak tahun 2000 lalu berkarir di dunia perfilman itu berharap, ke depannya menjadi manifes dan mendapatkan sokongan penuh dari Pemerintah Daerah Sukabumi utamanya.
“Semoga pemda pro aktif dan melihat potensi ini. Karena, Kampung Film ini sangat dirasakan manfaatnya. Selain melibatkan bayak pihak, juga mengangkat potensi wisata daerah,” tandasnya.
Sementara itu, hadir dalam kesempatan tersebut, CEO F2 Picture, Ferdy Ferdian, para pelaku film profesional seperti Erick Syarkoni, kameramen film yang sudah melintang di dunia dan Sepeth Yusus Sutradara ternama di Indonesia, Daud Radek, unsur pemerintah dan tamu undangan lainnya.
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post