JURNALSUKABUMI.COM – Peringatan Hari buku sedunia atau World Book Day yang jatuh pada tanggal 23 April tahun ini berbeda dengan sebelumnya dimana penggiat buku tidak bisa memperingatinya secara Street Library atau perpustakaan jalanan. Hal itu dikarenakan masih dalam kondisi pandemi.
Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Diarpus) Kabupaten Sukabumi, Eman Sulaeman, mengatakan di masa pandemi ini masyarakat dihadapkan dengan kebijakan yang mengharuskan mengurangi aktivitas diluar rumah. Sehingga, hampir seluruh perpustakaan sampai kotak literasi yang terpampang di tempat keramaian sementara ini ditutup.
“Layanan perpustakaan seperti Kotak literasi cerdas sementara waktu ditutup. Kebijakan pandemi ini dilaksanakan tidak hanya Kolecer saja namun seluruh perpustakaan yang berada di kabupaten Sukabumi,” ujarnya Eman Sulaeman kepada jurnalsukabumi.com, Jum’at (23/04/21).
Walaupun setiap perpustakaan ditutup, sambung dia, penggemar buku masih bisa membacanya di rumah. Karena pelayan peminjaman tetap berjalan secara online dengan cara mengunjungi di situs opac.sukabumikab.go.id. Nantinya petugas yang akan mencarikan buku dan langsung dipinjamkan ke calon peminjam dengan tidak membaca di tempat.
“UNESCO menetapkan Hari Buku Sedunia pada 23 April 1995 sebagai penghormatan terhadap beberapa penulis dunia seperti William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega yang meninggal pada 23 April,” terangnya.
Menurut Eman, membaca buku menjadi aktivitas bermanfaat yang dapat dilakukan untuk membunuh kebosanan, memperluas wawasan, sekaligus merangsang pikiran dan kreativitas. Membaca buku juga diyakini menjadi indikator paling berpengaruh terhadap kesuksesan seorang anak di masa depan.
“Harus diketahui bagi semua, bila sudah dapat merasakan kenikmatan membaca, maka kegiatan tersebut bisa menjadi hiburan tersendiri di tengah berbagai pembatasan aktivitas di luar rumah,” tuturnya.
Seperti Kotak literasi cerdas (Kolecer), yang disimpan di alun alun Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, sementara ini ditutup sampai waktu yang belum di tentukan.
“Koleksi yang berada di kolecer hanya bisa baca ditempat dan tidak dibawa untuk dipinjamkan makanya tempat itu di gembok,” tandasnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Mohammad Noor
Discussion about this post