JURNALSUKABUMI.COM – Sejumlah Emak-emak pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, mendatangi langsung kantor cabang, belum lama ini.
Kedatangan mereka (pelanggan,red) asal Cirangkong tidak lain untuk mempertanyakan kejelasan pihak perusahaan, lantaran sudah hampir beberapa bulan terakhir ini, pasokan air dirasakan tak kunjung normal.
“Kemarin hari Senin tanggal 30 Maret, sempat diontrog emak-emak ke Kantor Cabang, dan malamnya sempat nyala. Eh, sekarang air mati lagi,” ujar Pelanggan PDAM Warga Cirangkong, Ujang Supriadi kepada Jurnalsukabumi.com, Kamis (02/04/20).
Ujang berharap, ada kejelasan pasti dan upaya perbaikan yang nyata dari pihak PDAM Cabang Kalapanunggal secepatnya. Karena, kalau dibiarkan kekecewaan pun kian memuncak.
“Bosen kalau disuruh sabar dan sabar terus pak. Kami butuh kejelasan bukan janji,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Cabang PDAM Kalapanunggal, Tatang saat dihubungi melalui akun WhatSapp pribadinya membenarkan kedatangan sejumlah pelanggan tersebut. Bahkan, dirinya langsung yang menjelaskan penyebab tidak normalnya air ini.
“Iya hari Senin, ibu-ibu datang ke sini dan saya hadapi langsung dan sudah saya terangkan kondisinya seperti apa,” terangnya.
Adapun penyebab pastinya kata Tatang, dari hasil monitoring ternyata ditemukan pada settingan valve untuk pasokan air ke wilayah Kalapanunggal dan Bojonggeteng. Sebenarnya, upaya perbaikan pun sudah dilakukan bukan kali ini saja. Hanya saja, butuh waktu untuk pengaliran ke konsumennya.

“Selama ini juga ke Cirangkong itu ada, tapi bagi pelanggan yang di bawah. Sementara untuk wilayah yang atas agak susah. Bahkan, sempat dicoba pengalirannya gabung ke wilayah Kebon Kai dengan dengan cara ditutup sementara, dan air ke Cirangkong ada,” jelasnya.
Tatang mengatakan, antisipasi sudah dilakukan hampir dua bulan kebelakang ini melalui monitoring setiap malam. Hanya saja, dikarenakan air sudah menyusut pengaturan air pun sulit dilakukan, terutama untuk wilayah Cirangkong. Karena, wilayah lainnya ini masih relatif baik meski tidak full 24 jam.
“Pengaliran air ke Cirangkong bisa normal harus menunggu bak penampung di Citiis dengan menampung air kurang lebih 3 tangga. Sementara karena sekarang di sumber terjadi penurunan debit kondisinya di bak penampung citiis tidak pernah bisa nampung,” bebernya.
Selain itu, pihak cabang juga tengah menunggu perbaikan lanjutan. “Sambil menunggu barang acc dari pusat, kami berencana mengganti pipa di sumber dari pipa 4 inch ke 6 inch diharapkan ada penambahan distribusi air ke bak Citiis sehingga pengaliran ke wilayah Cirangkong dan Kebonkai bisa normal kembali,” pungkasnya.
Reporter: Ruslan AG
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post