JURNALSUKABUMI.COM – Warga Kampung Kubang, Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki, disebuah tebing sawah, sekira pukul 12: 10 Wib, Jumat (20/3/20).
Kapolres Sukabumi, AKBP Nuredy Irwansyah Putra melalui Paur Humas, Ipda Aah Saepul Rohman, menuturkan. Korban diketahui bernama, Didin (90) warga Kampung Pasirceuri Rt 001/003 Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung.
“Saat ditemukan, korban memakai, kaos pendek warna biru, celana pendek kotak kotak motif sarung warna warni, sarung motif kotak warna merah putih hitam biru dongker dan Kaos dalam putih,” ungkap Ipda Aah saat dihubungi.
Menurut keterangan saksi, sambung Aah, sekira pukul 09.30 wib, mencari rumput untuk pakan sapi. Namun, selanjutnya disekitaran tebing sawah mencium bau bangkai. Tetapi, saksi tidak menyangka bau bangkai mayat.
“Selanjutnya saksi langsung pulang ke rumah dan memberitahukan melalui telephone kepada anaknya korban. Yaitu, Nurhasanah, perihal bau bangkai tersebut. Karena Saksi mengetahui bahwa korban meninggalkan rumah dan sedang dilakukan pencarian oleh pihak keluarga,” bebernya
Yang selanjutnya sambung Aah, anak korban Nurhasanah memberitahukan kepada RT dan bersama sama pihak kepolisian, polsek Nyalindung melakukan pencarian serta cek Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Seluruh anggota Polsek beserta Kapolsek nya langsung turun ke lokasi, dan melalakuakn evakuasi dibantu oleh unsur Pemerintah setempat serta masyarakat,” tuturnya.
Kepada Polisi Nurhasanah mengatakan, korban meninggalkan rumah pada hari jumat tanggal 13 maret 2020 sekira 12.30 wib dimana sebelumnya diberi makan oleh anak korban. Selanjutnya meninggalkan rumah tanpa kabar.
Murhasanah, menduga korban pergi gubuk sawah namun setelah ditunggu hingga magrib, bahkan keesokan harinya dicari ke gubuk tidak ada. Pihak keluarga sempat mencari ke pasawahan Cianjur , Rancaoray Nyalindung dan Caringin. Namun, tidak berhasil diketemukan.
“Dari hasil pemeriksaan medis mayat diperkirakan satu minggu, tidak ditemukan bekas luka, dan pihak keluarga korban menolak untuk diotopsi.” pungkasnya.
Reporter : Ruslan AG
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post