JURNALSUKABUMI.COM – Semangat mengenang jasa pahlawan nasional KH. Ahmad Sanusi digaungkan kembali oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.
MUI mendesak pemerintah daerah dan Kementerian Agama untuk memasang foto tokoh pejuang kemerdekaan itu di seluruh sekolah (Madrasah dan Dinas Pendidikan), kantor pemerintahan, dan ruang publik lainnya di Sukabumi.
KH. Ujang Hamdun (Gus Uha), Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, menyampaikan bahwa inisiatif ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya mendasar untuk mengingatkan generasi muda akan sejarah dan jati diri Sukabumi sebagai kota ulama dan kota santri.
“Sebuah bangsa diukur dari bagaimana ia menghargai pahlawannya. KH. Ahmad Sanusi adalah bukti otentik bahwa Sukabumi adalah kota perjuangan. Beliau adalah ulama sekaligus tokoh sentral yang ikut merancang berdirinya Republik Indonesia,” jelas Gus Uha pada Kamis (06/11/2025).
KH. Ahmad Sanusi (1888-1950) dikenal luas karena kontribusinya di bidang agama, perjuangan, dan politik. Beliau adalah anggota BPUPKI yang vital dalam perumusan dasar negara.
Selain itu, beliau adalah pendiri Al-Ittihad Al-Islamiyah (AII), yang kini dikenal sebagai Persatuan Umat Islam (PUI), salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia.
Gus Uha menambahkan, ketokohan KH. Ahmad Sanusi tercermin dari produktivitasnya menulis lebih dari 126 kitab dan perannya sebagai komandan Laskar Sabilillah dan Hizbullah dalam peristiwa bersejarah Bojongkokosan.
“Presiden Soekarno sendiri sering berkunjung ke rumah beliau. Hal ini menunjukkan peran krusial beliau dalam pergerakan bangsa,” katanya.
MUI Sukabumi meminta Pemerintah Kabupaten dan Kota Sukabumi serta instansi vertikal lainnya untuk segera mengambil langkah konkret.
Selain imbauan pemasangan foto, MUI mengajukan usulan jangka panjang. Gus Uha merekomendasikan pembangunan Museum Ajengan Sanusi dan penamaan jalan-jalan yang belum bernama dengan Jalan KH. Ahmad Sanusi, sebagai bentuk penghargaan permanen.
Selanjutnya, MUI juga menekankan perlunya revisi kurikulum pendidikan. Ia menambahkan bahwa madrasah hari ini adalah hasil dari perjuangan tokoh seperti KH. Ahmad Sanusi.
“Sangat penting bagi anak-anak untuk dikenalkan dengan pahlawan lokal sejak dini. Kami mendorong adanya kurikulum khusus yang memuat sejarah perjuangan ulama Sukabumi,” tegasnya.
MUI menutup seruannya dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah untuk menggelar ziarah bersama ke makam KH. Ahmad Sanusi di Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, sebagai refleksi dan penghormatan menjelang Hari Pahlawan.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan











