Menteri Meutya Buktikan Teknologi IoT Perkuat Ketahanan Pangan di Sukabumi

Rabu, 15 Oktober 2025 - 15:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JURNALSUKABUMI.COM — Transformasi digital kini tidak lagi sebatas isu perkotaan, tetapi telah menjangkau hingga ke kolam-kolam ikan air tawar di pedesaan.

Di Kampung Cipancur, Sukabumi, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, memimpin panen raya ikan nila, menandai keberhasilan Program Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Sektor Perikanan.

Panen raya yang digelar pada Rabu (15/10/2025) ini membuktikan dampak nyata penggunaan inovasi lokal, IoT Mikrobubble Aerator, dalam budidaya ikan.

Alat canggih yang dikembangkan oleh startup dalam negeri ini mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut (DO) di kolam secara signifikan dan memungkinkan pembudidaya memantau kondisi air, suhu, hingga aktivitas makan ikan dari jarak jauh.

Menteri Meutya menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah contoh konkret transformasi digital yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sejalan dengan prioritas Presiden untuk memperkuat ketahanan pangan.

“Kita ingin memastikan bahwa transformasi digital tidak berhenti di tataran wacana atau kota besar, tetapi sampai ke lapangan ke petani, pembudidaya, dan sektor-sektor prioritas Presiden, seperti ketahanan pangan,” jelas Meutya Viada Hafid.

Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Telaga Ikan, Abdul Agus Salim, membenarkan lonjakan produksi yang luar biasa.

Sebelumnya, budidaya konvensional sering terhambat oleh rendahnya kadar oksigen di malam hari, yang membuat hasil panen hanya mencapai 1–2 kuintal per siklus.

“Dengan alat ini, kadar oksigen bisa naik sampai 2 sampai 3 ppm hanya dalam satu malam. Hasilnya, ikan lebih lahap makan dan pertumbuhannya merata,” kata Abdul Agus.

Berkat teknologi digital, kelompoknya kini mencatat peningkatan produksi yang fantastis. Dalam satu siklus panen (tiga bulan), hasil produksi bisa mencapai 40 ton ikan nila, sebuah lonjakan hingga 20 kali lipat dari metode lama.

Bupati Sukabumi, Asep Japar, turut menyampaikan apresiasi, menilai inovasi Komdigi ini adalah bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pangan.

Tantangan Pasar dan Perluasan Program

Meskipun produksi melimpah, Pokdakan Telaga Ikan kini menghadapi tantangan akses pasar yang stabil.

Saat ini, mereka telah mulai menyuplai ikan nila fillet ke program pangan nasional, Dapur MBG, namun berharap agar dapur-dapur lain dapat ikut menyerap hasil panen mereka secara rutin.

Sebagai langkah lanjutan, Komdigi berencana memperluas program digitalisasi ini. Tahun ini baru delapan desa yang mendapatkan fasilitas, namun akan diperluas pada tahun berikutnya sesuai alokasi anggaran.

Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan

Berita Terkait

Kuota Haji Sukabumi Terdampak Kebijakan Baru: Nasib Ribuan Calhaj Tunggu SK Menteri
KH. Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasehat SMSI
Kasus Pencabulan Bocah TK di Kadudampit, Gus Uha: Tindak Tegas Pelaku!
Toreh Sejarah, IMC Sukabumi Raih Juara II Debates Oman 2025
Belasan Ribu Pohon Ditebang Ilegal di Cidahu, Warga Rasakan Air Keruh dan Krisis Air Bersih
Diterpa Bencana, KDM Bongkar Problem Sukabumi Akibat Rusaknya Alam
BPBD Jabar Soroti Dugaan Tambang Ilegal di Hulu Sungai Cisolok, Butuh Kajian Geologi
48 Jam Pascabencana, BPBD Jabar Pastikan Warga Terisolir Mulai Tertangani

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 17:36 WIB

Kuota Haji Sukabumi Terdampak Kebijakan Baru: Nasib Ribuan Calhaj Tunggu SK Menteri

Selasa, 4 November 2025 - 15:24 WIB

KH. Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasehat SMSI

Senin, 3 November 2025 - 18:19 WIB

Kasus Pencabulan Bocah TK di Kadudampit, Gus Uha: Tindak Tegas Pelaku!

Minggu, 2 November 2025 - 16:22 WIB

Toreh Sejarah, IMC Sukabumi Raih Juara II Debates Oman 2025

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:24 WIB

Belasan Ribu Pohon Ditebang Ilegal di Cidahu, Warga Rasakan Air Keruh dan Krisis Air Bersih

Berita Terbaru