JURNALSUKABUMI.COM – Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Palabuhanratu, uji petik atau pengujian alat Gadjah Mada Electronic Nose Covid-19 (GeNose C19) untuk pendeteksian Covid-19.
Alat pendeteksian secara cepat itu menjadi salah satu inovasi kebanggaan Indonesia dan merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian COVID-19 melalui embusan napas. Bahkan, Kabupaten Sukabumi baru UPP Palabuhanratu yang memiliki.
“GeNose C19 ini kebetulan di kantor kami mendapatkan hibah Kementerian Perhubungan untuk setiap PT khusus nya dipergunakan untuk karyawan kami kedua pengguna jasa, dan hari ini uji petiknya,” Kata Mastur Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Palabuhanratu, kepada jurnalsukabumi.com, Kamis (16/12/2021).
GeNose C19 sendiri, cara prakteknya cukup dengan mengembuskan napas ke dalam alat penampung atau pengumpul napas. Kemudian, embusan napas itu akan dianalisis dengan kecerdasan buatan. Hanya, menunggu beberapa menit, hasilnya langsung keluar menunjukkan seseorang positif atau negatif Covid-19.
“Sementara alat ini dipergunakan untuk intern saja. Karena, di sini kapal penumpangnya belum ada,” ujarnya.
Alat yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini, memiliki tingkat akurasi yang tinggi, yakni sensitivitas 92 persen dan spesivitas 95 persen dan alat ini pun tidak perlu mengambil sampel darah atau melakukan proses usap.
“Alat ini secara langsung terhubung dengan sistem cloud computing pusat melalui aplikasi berbasis kecerdasan artifisial untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time, jadi cuma 80 Detik hasilnya bisa langsung keluar,” jelasnya.
Mastur menjelaskan alat pendeteksian Covid-19 ini dapat mempermudah mendeteksi dini dengan tes cepat dan hal itu merupakan bagian penting dalam memutus mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19.
“Kedepannya kegiatan ini dapat mempermudah pengguna jasa karena kecepatan pendeteksian lebih cepat ketimbang menjalani tes cepat berbasis antibodi dan antigen,” tandasnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post