JURNALSUKABUMI.COM – Tim Satua Tugas (Satgas) percepatan penanggulangan covid-19 Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi menegaskan seluruh warga pendatang yang masuk ke desa ini wajib lapor dan diisolasi selama 14 hari.
Pemberlakukan himbauan tersebut berlaku juga, bagi warga asli Desa Sukatani yang lama di tinggal di luar daerah khususnya yang masuk daerah zona merah covid-19 seperti DKI Jakarta, Jawa Barat meliputi Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Seluruh pendatang atau yang mudik kampung wajib lapor dan diisolasi di rumah masing-masing selama 14 hari. Setelah laporan didampingi keluarga ke pihak Satgas Covid-29 maupun kepada Ketua RT, RW, Kawil dan perangkat desa,” ujar Ketua Satgas Covi-19 Desa Sukatani, Ramdan Aprianda kepada jurnalsukabumi.com, Minggu (29/03/20).
Adapun strategi dan rekomendasi penanganan pencegahan virus asal Wuhan ini kata Ramdan, ada beberapa poin utama yang dijadikan fokus bagi masyarakat Desa Sukatani. Poin-poin tersebut diantaranya, semua anggota satgas covid -19 terus melakukan komunikasi dengan tiap wilayah RT dan RW, selalu menjada lingkungan wilayahnya dengan terus berkomunikasi dengan ketua RT dan RW akan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan.
“Dan terakhir, khusus untuk operator yang akan melakukan penyemprotan di lingkungan wilayah RT, harus selalu di bantu oleh anggota satgas di lingkungannya masing-masing. Kami intruksikan, agar himbauan ini selalu dijalankan demi kesehatan kita semua,” tegas Ramdan.
Sementara itu, aksi pencegahan juga dilakukan dengan penyemprotan disinfektan cairan organik di beberapa wilayah RW dan RT. Para petugas Satgas tersebut juga nampak dibantu berbagai pihak termasuk warga sekitar.
“Alhamdulilah, hari ini kita agendanya melakukan penyemprotan di RW 04 yang meliputi empat RT di wilayah Kampung Cileuleuy, Cikawung dan Cimundu. Kita juga dibantu Babinsa, Ketua RT, Mandor dan warga lainnya,” pungkas Ketua RW 04 Desa Sukatani, Andi Sukandi alias Kang Ateng.
Terpisah, Kepala Desa Sukatani, Ujang Suryana menambahkan, aksi pencegahan ini dilakukan lebih intensnya mulai beberapa hari terakhir ini. Dengan melakukan berbagai upaya pencegahan mandiri, khususnya di lingkungan wilayahnya.
“Ya, semoga upaya ini mampu menangkal penyebaran visrus di Sukatani. Selain penyemprotan, juga kita aktif dalam aksi bersih-bersih lingkungan,” pungkasnya.
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post