JURNALSUKABUMI.COM – Direktur RSUD Palabuhanratu, dr. Rika Mutiara, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati mengonsumsi jamur liar yang banyak tumbuh saat musim hujan.
Imbauan ini disampaikan menyusul insiden keracunan masal di Kampung Kebon Kalapa, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, yang melibatkan 17 warga.
“Tolong jangan mudah mengonsumsi jamur liar yang tidak dikenal atau jarang dikonsumsi sebelumnya. Banyak jamur berbahaya yang tumbuh di musim hujan. Waspada adalah kunci,” tegas dr. Rika, Rabu (25/12/2024).
Insiden ini menjadi peringatan bagi masyarakat Sukabumi, khususnya di daerah pedesaan, untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi bahan makanan dari alam.
“Jika tidak yakin dengan jenis jamur yang ditemukan, lebih baik hindari. Kesalahan dalam mengenali jamur bisa berakibat fatal,” kata dr. Rika.
Ia meminta seluruh pihak, termasuk puskesmas, Koramil, dan Polsek, untuk aktif menyosialisasikan bahaya konsumsi jamur liar. “Ini demi mencegah kejadian serupa terulang kembali,” tambahnya.
Dokter jaga IGD RSUD Palabuhanratu, Raditya Nugraha, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima tujuh pasien yang dirujuk dari puskesmas dengan gejala keracunan.
“Gejala yang dialami rata-rata mual, muntah, diare, pusing, dan berkeringat. Setelah kami lakukan anamnesis, diketahui keracunan ini disebabkan oleh jamur liar yang mereka konsumsi,” ujar Raditya.
Dari tujuh korban yang dirawat, enam orang kini dalam kondisi stabil, sementara satu orang, Bapak Emo, masih mendapat perawatan intensif akibat kondisi tubuhnya yang lemah.
“Kondisi pasien yang satu ini lebih berat. Tensi rendah dan tubuh sangat lemah. Kami memberikan obat-obatan khusus untuk mendukung pemulihannya,” tandas Raditya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post