JURNALSUKABUMI.COM – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono meninjau lokasi posko pengungsian bencana pergerakan tanah di SDN Sukamaju di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).
Wamensos juga meninjau dapur umum Kemensos yang berada di depan kantor Desa Sukamaju. Terdapat tiga posko yang didirikan Kemensos yakni di SDN Tegalpanjang 2, di kantor Balai Desa Sukamaju dan di SDN Sukamaju dengan total 299 pengungsi.
“Selain mengurus pengungsi, dan rumah rusak, kita juga harus mengurus sumber-sumber kehidupan masyarakat di sini seperti sawah, irigasi rusak segala macam nanti pasca tanggap darurat ini. Nanti akan kita evaluasi bersama kementerian yang lain atau lembaga-lembaga lain,” kata Agus.
Menurutnya, pasokan bantuan untuk bencana di wilayah Kabupaten Sukabumi masih terpantau baik dan tercukupi.
“Jadi tadi sudah bagus, permakanan baik, tempat mereka tidur sudah kami sediakan dengan baik, terus kebutuhan harian terutama ibu-ibu kebutuhan khususnya sudah kita sediakan dengan baik, supaya mereka nyaman sampai pemerintah mengizinkan kembali ke rumah,” jelasnya.
Selain itu, Kemensos juga akan memberikan bantuan stimulan kepada warga yang rumahnya rusak sebesar Rp20 juta, warga yang rumahnya rusak ringan sebesar Rp5 juta, untuk warga yang mengalami luka-luka Rp5 juta, dan warga yang meninggal dunia Rp15 juta.
“Itu stimulan aja tali asih aja. Ada yang rusak berat, ada yang rusak ringan, ada yang luka, ada yang dirawat. Kita memberikan tali asih perhatian atensi bukan kemudian ini direhabilitasi secara umum,” ungkapnya.
Sejauh ini sudah membuka tiga posko pengungsian dan dapur umum di wilayah bencana Kabupaten Sukabumi. Yakni di Kecamatan Sagaranten, Kecamatan Cikembar, dan Kecamatan Purabaya.
“Kita akan menyediakan kebutuhan sesuai dengan laporan korban kalau ini berkembang lagi kita akan support lagi,” ujarnya.
Selain itu ada sekitar 500 hektare sawah yang sudah tak bisa lagi produksi di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Lantaran saluran irigasi jebol akibat pergerakan tanah.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat yang ingin memberikan donasi atau pun sumbangan kepada warga terdampak, agar dipusatkan di Dinas Sosial, atau melalui lembaga resmi pemerintah lainnya, agar lebih tertata dan bisa didistribusikan dengan baik
“Saya pikir semua sumbangan dan bantuan itu harus disentralisir di Dinas Sosial. Biar mereka nanti yang mengatur. Karena bagaimanapun sumbangan-sumbangan yang masuk itu harus ada izin, supaya tidak menimbulkan masalah-masalah berkepanjangan. Kemensos sekarang sedang mencoba membenahi itu,” tandasnya.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post