JURNALSUKABUMI.COM – Sebuah video amatir merekam aktivitas kawanan monyet di sekitar pemukiman warga di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Warga pun diresahkan dengan aksi kawanan monyet berekor panjang tersebut.
Kepala Desa Sukamekar Ernalia mengatakan, banyak warga yang mengeluhkan soal kondisi pemukiman yang kerap didatangi gerombolan hewan primata ini.
“Waktu itu dari segerombolan kera hanya datangnya itu ke wilayah satu kampung satu RW yaitu di Pamoyanan girang saja,” terang Ernalia, saat ditemui di kantor Desa Sukamekar, Senin (22/5/2023).
Ernalia menuturkan, peristiwa gerombolan monyet turun ke pemukiman warga pernah terjadi pada 2022. Namun saat ini area yang dijangkau monyet ekor panjang tersebut lebih luas mencakup tiga RW yakni RW 07, 09, dan 10.
“Ini sekarang semakin melebar ke beberapa RW yaitu di RW Pamoyanan Kidul kemudian Cijeruk Kidul sekarang sudah bahkan ke sampai ke mendekati ke sini ke wilayah dekat desa di atas kantor desa,” jelas dia.
Menurut penuturan warga yang diterimanya, kawanan monyet tersebut turun ke lingkungan masyarakat untuk mencari makanan. Pasalnya banyak lahan perkebunan warga yang gagal panen, bahkan monyet itu sampai masuk ke dapur rumah warga.
“Mengganggu tanaman terutama tanaman pertanian ya kayak jagung apa namanya umbi-umbian pepaya dan segala macam buah-buahan yang belum waktunya ditanam itu sudah habis apalagi tanaman seperti alpukat dan buah-buahan mangga yang mudah di itu habis dimakan,” tutur dia.
Lebih lanjut, menurut dia, gerombolan monyet tersebut memiliki semacam kepala suku yang membawa kawanannya. Pasalnya, hal itu terlihat dari jumlah monyet yang mencapai ratusan ekor.
Dia pun menghimbau kepada masyarakat jangan sampai membunuh, sebab kalau sampai membunuh dia khawatir gerombolan monyet akan dendam.
Peristiwa tersebut juga diakui oleh warga setempat Rajib Rifaldi. Dia merasa resah lantaran belakangan ini gerombolan monyet kerap datang ke lahan pertanian.
“Dari pemerintah lah segera bertindak karena apa monyet teh pernah ditembak kalau ditembak malah bener bener ngehancurin. Jadi diganggu malah ngegebuk ke sawah,” singkatnya.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post