JURNALSUKABUMI.COM – Akibat irigasi jebol dan rusak di Kampung Cikadu, RT 4/7, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. pesawahan seluas 20 hektare terlantar di Desa Kebon Manggu, Kecamatan Gunungguruh. Bahkan irigasi yang rusak ini, mengaliri lahan di empat desa dari dua kecamatan. Yaitu, Desa Kebonmanggu dan Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh dan Desa Kertaraharja serta Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar.
“Irigasi Cipeundeuy ini jebol akibat longsor. Padahal irigasi ini sangat dibutuhkan petani untuk bercocok tanam. Tapi kalau jebol dan rusak seperti ini petani menjerit,” ungkap Ketua Petani Pemakai Air (P3A) Desa Kebonmanggu, Natun.
Rusaknya irigasi Cipendeuy, ia mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera memperbaikinya.Saat hujan tiba irigasi ini, mengaliri air lahan petanu yang sangat dibutuhkan. Bahkan irigasi ini mengaliri irigasi cacing yang ada di sekitar petani.
“Aliran air di irigasi ini deras, namun karena rusak tak bisa mengaliri ke lahan petani yang dihilir. Kami meminta pemerintah untuk segera memperbaiki,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kebonmanggu, Rasnita mengatakan, pemerintah Desa Kebonmanggu sudah berupaya maksimal untuk memperbaiki saluran irigasi Cipendeuy tersebut. Seperti mengajukan permohonan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Dinas PU Provinisi Jawa Barat.
“Bantuan untuk irigasi ini, hanya dari BPBD sebanyak 30 beronjon, itu pun tidak cukup, sehingga kami mengajak warga untuk kerja bakti,” katanya.
Ditambahkan Rasnita, bukan hanya dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian warga di wilayah Desa Kebonmanggu saja. Namun, juga digunakan oleh petani di empat desa yang ada di dua kecamatan. Yakni, Desa Kebonmanggu dan Desa Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh dan Desa Kertaraharja serta Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar
“Jika melihat asal usul, irigasi ini peralihan dari Dinas PSDA Kabupaten Sukabumi ke PSDA Provinsi Jawa Barat pada 2013 lalu. Iya, sudah ada sekitar tujuh tahun saluran irigasi ini terlantar dan tidak pernah diperbaiki oleh pemerintah provinsi,” pungkasnya.
Reporter : Ruslan
Redaktur : FK Robbi
Discussion about this post