JURNALSUKABUMI.COM – Seratusan jiwa penduduk Kampung Cigadog, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Minggu (28/12/2025) dilaporkan terisolir.
Kondisi ini menyusul laporan terjadinya bencana tanah bergerak terdampak hujan deras beberapa jam yang mengguyur perkampungan di kaki perbukitan tersebut.
Kepala Desa Bojongsari, Asep mengungkapkan data sementara di Kampung Cigadog Kulon dan Tengah terdapat 38 kepala keluarga (KK) yang dilaporkan terisolir.
“Rencananya warga terdampak akan dievakuasi ke kantor desa, namun ada jembatan antar kampung yang putus diterjang luapan sungai,” ungkap Asep saat dihubungi JurnalSukabumi.com melalui telepon genggam, Minggu malam.
Saat ini, lanjut dia, seratusan warga masih bertahan di rumah-rumahnya. Namun, di antaranya ada juga warga yang sudah berupaya evakuasi mandiri ke rumah kerabat yang lebih aman.
“Mudah-mudahan malam ini hujan tidak mengguyur lagi. Meskipun warga sudah diimbau tetap waspada dan hati-hati,” ujar dia.
Menurut Asep, selain di Kampung Cigadog yang terdampak bencana gerakan tanah, juga di Kampung Karikil terdampak bencana tanah longsor yang menimbun beberapa rumah.
“Ada tanah longsor yang menimbun rumah, saat ini para penghuninya sudah diungsikan ke majelis,” ujarnya.
Data sementara dari Kampung Karikil, sebanyak 3 rumah tertimbun tanah longsor. Para penghuninya saat ini sudah diungsikan ke majelis. Begitu juga untuk mengantisipasi longsor susulan, sebanyak 44 dari 70 kepala keluarga (KK) diungsikan.
Asep menambahkan, dampak hujan deras beberapa jam pada jelang akhir tahun 2025 ini merupakan yang terbesar. Selain tanah bergerak, longsor, dan bajir, juga mengakibatkan sejumlah jembatan penghubung antar kampung putus dan terbawa hanyut.
Di antaranya, jembatan penghubung Kampung Karikil dengan Bojongkalong, Cimerak – Lebak Muncang, Babakan – Cikaak
Cipiit – Tanggeung. Untuk longsor selain yang menimbun rumah di Kampung Karikil, juga menimbun jalan kabupaten di dua lokasi, yaitu Cibago dan Legoktisuk.
“Satu jembatan Citalahab penghubung antar desa juga kembali rusak, Sebelumnya juga ada bagian yang rusak dan sudah diperbaiki. Kami sudah laporkan kembali,” tutur dia.
“Karena banyak jembatan antar kampung putus, akhirnya warga di beberapa kampung terisolir. Tidak bisa berpergian keluar kampung,” pungkas Asep.
Kontributor : Budiyanto | Redaktur: Ujang Herlan











