JURNALSUKABUMI.COM – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi terus memperkuat barisan pekerja sosial di tingkat akar rumput melalui kegiatan pembimbingan sosial dan motivasi bagi calon Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang digelar di Aula Kecamatan Cikembar, Selasa kemarin (11/11/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program berkelanjutan Dinsos dalam membangun sistem kesejahteraan sosial berbasis desa. Para peserta yang berasal dari berbagai desa di Kabupaten Sukabumi dibekali pemahaman mendalam tentang peran strategis PSM sebagai ujung tombak pendeteksi dan penanganan dini berbagai persoalan sosial di masyarakat.
“Ke depan, setiap desa minimal memiliki satu PSM aktif yang akan terdata melalui aplikasi Elektronik Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (EPSKS). Dengan sistem digital ini, setiap laporan kasus sosial bisa termonitor langsung oleh Dinas Sosial,” ujar Eva Royandi, Analis Pemberdayaan Masyarakat Dinsos Kabupaten Sukabumi, Rabu (12/11/2025).
Menurut Eva, transformasi digital lewat EPSKS menjadi langkah penting untuk memperkuat koordinasi dan akurasi data. Melalui platform tersebut, para PSM dapat melaporkan setiap temuan lapangan secara cepat dan terintegrasi.
“Permasalahan sosial kini semakin kompleks, sehingga dibutuhkan pekerja sosial yang terlatih, tangguh, dan peka terhadap dinamika masyarakat,” tambahnya.
Saat ini, Dinas Sosial mencatat sedikitnya terdapat 26 kategori Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang menjadi fokus penanganan, mulai dari anak terlantar, lansia miskin, ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), korban kekerasan, hingga penyalahguna narkoba.
Melalui kegiatan pembimbingan ini, para calon PSM tak hanya mendapat arahan teknis, tetapi juga motivasi moral dan etika profesi, termasuk edukasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) mengenai penanganan kasus penyalahgunaan narkoba di tingkat desa.
“Sebelum turun menangani permasalahan sosial orang lain, pekerja sosial harus memastikan dirinya sehat, stabil, dan siap secara mental. Ini menjadi fondasi agar pelayanan sosial bisa berjalan dengan empati dan tanggung jawab,” jelas Eva.
Ia menekankan, keberadaan PSM di tingkat desa merupakan elemen vital. Mereka menjadi mata dan telinga Dinsos dalam mendeteksi dini kasus sosial seperti ketergantungan gawai pada anak, kekerasan rumah tangga, hingga permasalahan kesejahteraan keluarga.
Melalui kegiatan ini, Dinsos berharap lahir PSM yang tidak hanya aktif di lapangan, tetapi juga mampu menjadi penggerak perubahan sosial di lingkungannya.
“Harapan kami, para calon PSM ini bekerja dengan hati, berlandaskan keikhlasan, profesionalisme, dan inovasi. Karena di tangan mereka, wajah kesejahteraan sosial Kabupaten Sukabumi akan semakin berwarna,” tandas Eva.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan











