3 Tahun Tanpa Kabar, FK3I Pertanyakan Sampel Rambut Diduga Harimau dari Sukabumi

Jumat, 26 Desember 2025 - 10:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JURNALSUKABUMI.COM – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Nasional melayangkan kritik tajam terhadap Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.

Kritik ini terkait belum adanya transparansi hasil penelitian sampel empat helai rambut diduga milik harimau dari Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Sampel telah diserahkan sejak 2022 lalu.

Ketua FK3I Nasional, Dedi Kurniawan, menyatakan kekecewaannya atas lambatnya respons dari pihak berwenang. Padahal, penyerahan sampel tersebut dilakukan pada Kamis, 28 Juli 2022, tepat sehari sebelum peringatan Hari Harimau Sedunia.

Baca Juga: Bulu Oranye yang Ditemukan di Lokasi Penampakan Hewan Diduga Harimau di Sukabumi Diserahkan ke BKSDA

Menurut Dedi, empat helai sampel rambut tersebut diserahkan oleh masyarakat kepada petugas BBKSDA Jabar untuk diteliti lebih lanjut guna memastikan keberadaan satwa liar yang dilindungi tersebut di habitatnya.

“Pihak BBKSDA Jabar saat itu menjanjikan akan meneliti kebenarannya. Namun, hingga hari ini, informasi tersebut tidak kunjung diberikan. Ini sudah hampir tiga tahun,” ujar Dedi Kurniawan dalam keterangan tertulis diterima Jumat 26 Desember 2025.

FK3I menilai keterlambatan ini sebagai bentuk pengabaian pelayanan terhadap masyarakat, khususnya warga yang peduli terhadap konservasi satwa liar.

Ketidakpastian ini dapat memicu keresahan di tengah masyarakat yang menunggu bukti otentik mengenai eksistensi harimau di wilayah tersebut.

Dedi menekankan bahwa melakukan pengecekan laboratorium dan menginformasikan hasilnya kepada publik adalah bagian dari Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BBKSDA.

“Seharusnya pihak BBKSDA berterima kasih dan segera melakukan pengecekan. Hasilnya harus diinformasikan kepada publik agar tidak ada lagi simpang siur,” tegasnya.

Melihat kebuntuan ini, FK3I meminta Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) untuk turun tangan. Sebagai atasan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti BBKSDA Jabar maupun pihak Taman Nasional, KSDAE diharapkan memberikan perhatian serius pada kasus ini.

“Masalah ini harus jadi perhatian serius pihak KSDAE. Jangan sampai semangat warga dalam menjaga kelestarian satwa liar justru pupus karena birokrasi yang lambat,” pungkas Dedi.

Wamenhut Akan Tindaklanjuti Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) 

Rohmat Marzuki selesai pelepasan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) bernama “Raja Dirgantara” di Situgunung, Sukabumi, Sabtu 13 Desember 2025 berjanji menindaklanjuti laporan masyarakat terkait satwa liar diduga harimau dari Sukabumi.

“Tentunya nanti laporan dari masyarakat atau pihak lain, kami akan tindaklanjuti,” jawab Rohmat saat dikonfirmasi mengenai belum adanya hasil penelitian empat helai rambut diduga harimau yang diserahkan kepada BBKSDA Jabar pada Juli 2022.

Sebelumnya diberitakan JurnalSukabumi.com warga Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi menyerahkan sejumlah empat helai rambut, diduga rambut harimau, kepada petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).

Temuan Rambut Tersebut Akan Diteliti Lebih Lanjut

Penyerahan empat helai rambut bdilakukan di Kantor Desa Sukadamai, Kamis (28/7/2022). Penyerahan diwakili Kepala Desa Sukadamai, Rudi Hartono.

“Pada hari ini kami menyerahkan empat helai rambut yang ditemukan oleh warga. Rambut diserahkan kepada BKSDA dengan harapan untuk bisa diteliti kembali dari jenis hewan apa bulu tersebut,” kata Rudi.

Rambut-rambut tersebut ditemukan di saung Baed, salah seorang petani yang mengaku melihat hewan diduga harimau. Setiap bulu diserahkan dalam kondisi dikemas plastik klip.

Beberapa rambut yang diserahkan memiliki warna oranye. Ada pula yang bewarna gradasi coklat tua, putih, dan hitam.

“Berdasarkan laporan yang kami terima, pada 18 Juli kemarin Pak Baed melihat sosok diduga harimau di saungnya,” kata Rudi.

Reporter: CR1 Redaktur: Ujang Herlan

Berita Terkait

Pembangunan 28 Huntara di Lengkong Dimulai, Wabup Apresiasi Kolaborasi Semua Pihak
Danone Indonesia Lanjutkan Misi Kemanusiaan Untuk Bencana Sumatera, Fokus ke Aceh Tamiang
Bandung Communication Run 2025 Segera Hadir, Daftarkan Segera!
Menyongsong Sukabumi Mubarokah, BPD se-Kecamatan Cibadak Ikuti Bimtek
Mastari Terpilih Aklamasi Pimpin SMSI Kota Cirebon Periode 2026–2029
Dialog Nasional Dewan Pers dan SMSI: Media Baru Harus Mengarah pada Pers Sehat
Dua Desa di Cicantayan Jadi Unggulan Gelari Pelangi, Bupati Optimistis Raih Prestasi
Hari Juang Siliwangi 2025, Teladani Semangat Juang Para Pahlawan di Bojongkokosan

Berita Terkait

Jumat, 26 Desember 2025 - 10:01 WIB

3 Tahun Tanpa Kabar, FK3I Pertanyakan Sampel Rambut Diduga Harimau dari Sukabumi

Selasa, 23 Desember 2025 - 14:37 WIB

Pembangunan 28 Huntara di Lengkong Dimulai, Wabup Apresiasi Kolaborasi Semua Pihak

Selasa, 23 Desember 2025 - 14:20 WIB

Danone Indonesia Lanjutkan Misi Kemanusiaan Untuk Bencana Sumatera, Fokus ke Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 - 11:22 WIB

Bandung Communication Run 2025 Segera Hadir, Daftarkan Segera!

Sabtu, 20 Desember 2025 - 10:44 WIB

Menyongsong Sukabumi Mubarokah, BPD se-Kecamatan Cibadak Ikuti Bimtek

Berita Terbaru