JURNALSUKABUMI.COM — Universitas Nusa Putra (NPU) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang inovatif bersama Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kecamatan Cisaat. Program bertajuk “Implementasi Media Pembelajaran Matematika Berbasis Virtual Reality bagi Sekolah Dasar untuk Mengurangi Kecemasan Siswa” ini menghadirkan pendekatan baru dalam proses belajar mengajar yang memadukan teknologi dan psikologi pendidikan.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, pada 27–29 Oktober, di tiga lokasi berbeda: Kampus Universitas Nusa Putra, SDN Rambay Kulon, dan SDN 4 Cisaat. Sebanyak 58 peserta yang terdiri dari guru Sekolah Dasar dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) NPU berpartisipasi aktif dalam rangkaian pelatihan ini.
Kegiatan pengabdian ini dipimpin oleh Utomo, M.Pd., selaku Ketua Tim Pengabdian sekaligus Kaprodi PGSD Universitas Nusa Putra. Dalam arahannya, Utomo menekankan pentingnya inovasi dalam metode pembelajaran dasar. “Guru hari ini perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar siswa tidak hanya memahami konsep matematika secara kognitif, tetapi juga mengalami proses belajar yang menyenangkan dan bebas dari rasa takut terhadap pelajaran itu sendiri,” ujarnya.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama: Prof. Nanang, pakar teknologi pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Dr. Samsul Pahmi, M.Pd., dosen Universitas Nusa Putra.
Prof. Nanang menjelaskan konsep pembelajaran berbasis Virtual Reality (VR) sebagai sarana interaktif untuk membantu siswa memahami materi abstrak melalui simulasi nyata. “VR dapat mengubah paradigma pembelajaran tradisional menjadi pengalaman imersif yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan kepercayaan diri siswa,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Samsul Pahmi menyoroti dimensi psikologis dari penggunaan teknologi ini. Menurutnya, media VR tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu visual, tetapi juga sebagai medium untuk menurunkan tingkat kecemasan belajar (math anxiety) yang selama ini menjadi tantangan besar dalam pembelajaran matematika. “Ketika siswa merasa nyaman dan terlibat secara emosional, proses belajar menjadi lebih efektif dan bermakna,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, para guru dilatih untuk mengembangkan bahan ajar berbasis VR yang sesuai dengan kurikulum Sekolah Dasar. Mahasiswa PGSD NPU turut berperan aktif mendampingi guru dalam merancang, menguji, dan mempresentasikan media pembelajaran digital yang dapat diaplikasikan langsung di kelas.
Rektor Universitas Nusa Putra, dalam pernyataan resminya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen universitas dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa inovasi teknologi seperti Virtual Reality dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat dasar. Pendidikan harus mampu menghadirkan pengalaman belajar yang humanis sekaligus adaptif terhadap perkembangan zaman,” ungkapnya.
Kegiatan pengabdian ini menjadi contoh sinergi antara perguruan tinggi, tenaga pendidik, dan komunitas lokal dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21. Dengan kolaborasi ini, Universitas Nusa Putra berharap dapat menjadi katalisator dalam penerapan teknologi imersif yang tidak hanya meningkatkan kemampuan kognitif siswa, tetapi juga membentuk suasana belajar yang sehat, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan psikologis peserta didik.
Redaktur: Ujang Herlan


Discussion about this post