JURNALSUKABUMI.COM – Perumda Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Sukabumi mendukung pendidikan dan literasi keuangan di kalangan pelajar dengan terus mengkampanyekan produk inovatif bernama Tabungan Simpanan Wajib Belajar (SIWAJAR).
Program ini dirancang khusus untuk siswa mulai dari tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/sederajat agar dapat menabung sejak usia dini dengan cara yang mudah, aman, dan menguntungkan.
Dengan setoran yang sangat terjangkau, yakni hanya Rp11.000 per bulan, para pelajar berkesempatan untuk membangun kebiasaan menabung yang bermanfaat bagi masa depan mereka.
Dana yang terkumpul nantinya bisa dimanfaatkan untuk membeli perlengkapan sekolah, biaya pendidikan lanjutan, hingga perencanaan jangka panjang lainnya.
Direktur Utama Perumda BPR Sukabumi, Udung, menjelaskan bahwa program SIWAJAR diluncurkan dalam momen menyambut tahun ajaran baru sebagai langkah strategis mendukung generasi muda yang melek finansial. Ia mencontohkan,
“Dengan menabung secara rutin selama enam tahun, nasabah bisa mengumpulkan Rp792.000 dan memperoleh bunga sebesar Rp208.000. Jadi total yang diterima saat jatuh tempo bisa mencapai Rp1.000.000,” ucap Udung, Senin (23/6/2025).
Tak hanya menguntungkan, proses pembukaan rekening SIWAJAR juga sangat mudah. Calon nasabah hanya perlu mengisi formulir, melampirkan fotokopi akta kelahiran, dan KTP orang tua. Setoran harus dilakukan secara rutin setiap bulan tanpa tunggakan agar bunga bisa diberikan penuh saat jatuh tempo.
Udung menekankan bahwa tabungan ini bukan hanya soal uang, tetapi juga pendidikan karakter.
“Menabung sejak dini adalah investasi mental dan kebiasaan yang baik. SIWAJAR adalah bentuk nyata dukungan BPR Sukabumi terhadap generasi masa depan yang lebih cerdas secara finansial,” tuturnya.
Melalui program SIWAJAR, Perumda BPR Sukabumi membuktikan diri bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi juga mitra pembangunan daerah yang peduli pada generasi penerus bangsa.
“Mari ajarkan anak menabung sejak dini dengan SIWAJAR. Aman, terencana, dan bermanfaat,” tandasnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post