JURNALSUKABUMU.COM – Di tengah tantangan arus informasi yang kian deras dan kompleks, semangat idealisme pers mahasiswa kembali berkobar di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI).
Unit Pers Mahasiswa (UPM) UMMI, bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Pers Mahasiswa (IKA UPM), sukses menggelar Seminar Pers Nasional bertajuk “Pers Mahasiswa sebagai Wadah Alternatif Gerakan Idealisme” pada Minggu (20/04/2025) di aula kampus.
Acara ini menjadi wadah yang mempertemukan para insan pers, akademisi, dan mahasiswa dari berbagai organisasi pers mahasiswa se-Sukabumi.
Semangat untuk menyuarakan kebenaran dan menjadi penjaga nurani dari balik tembok kampus tampak begitu kuat dalam setiap interaksi dan diskusi yang terjalin.
Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten yang memberikan perspektif berharga bagi para peserta. M. Akasah, seorang akademisi sekaligus mantan jurnalis televisi, membuka diskusi dengan pandangannya mengenai peran strategis pers mahasiswa sebagai jembatan antara realita dan idealisme.
Diskusi semakin dinamis dengan kehadiran Rahmat Sukandar (Diskominfo Kota Sukabumi), Dian Herdansyah (PWI Kota Sukabumi), dan Anza Suseno (Aliansi Jurnalis Independen Sukabumi) yang menekankan pentingnya etika, keberimbangan, dan keberanian dalam menyajikan informasi di era digital ini.
Ketua UPM UMMI, Syifa Ulmafruhah Salsabila, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini lebih dari sekadar transfer ilmu.
“Kegiatan ini adalah ruang perenungan kolektif tentang posisi kita sebagai pers mahasiswa dalam menghadapi tantangan zaman. Kami berharap ini dapat menyatukan idealisme dan menghidupkan kembali semangat kritis mahasiswa agar tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut, seminar ini diharapkan menjadi langkah awal terbentuknya jaringan yang solid antar unit pers mahasiswa di Sukabumi. Kolaborasi dan solidaritas diyakini akan memperkuat peran pers mahasiswa sebagai kekuatan alternatif dalam membangun wacana dan menyampaikan kritik yang konstruktif.
Semangat untuk menulis dengan nurani, berbicara berdasarkan data, dan menjaga independensi menjadi benang merah dalam setiap sesi diskusi. Di tengah gempuran era post-truth dan banjir hoaks, pers mahasiswa UMMI dan Sukabumi menunjukkan eksistensinya sebagai ruang alternatif yang menyegarkan dan relevan.
Mereka bukan sekadar pengisi rubrik kampus, melainkan aktor penting yang berani menyuarakan isu-isu publik dengan dedikasi tinggi pada nilai-nilai jurnalistik. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan keberanian untuk bertindak adalah modal utama pers mahasiswa dalam menjalankan perannya.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post