JURNALSUKABUMI.COM – Lahir dari keluarga serba berkecukupan tak membuat Yan Cahyadi Mulianto merasa betah di zona nyaman. Siapa sangka, keponakan dari Au Bintoro (Founder Olympic Group,red) ini pernah bekerja serabutan. Dari jadi office boy (OB) hingga pelayan kafe.
Pekerjaan-pekerjaan serabutan itu pernah dijalani Yan Cahyadi ketika menimba ilmu di Perth, Australia, sekitar tahun 1999 hingga 2003. Ia mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran dari pekerjaan-pekerjaan tersebut.
“Saya jadi tahu bagaimana susahnya cari duit. Waktu itu saya harus kerja keras, gimana caranya 20 meja makan kafe harus kehandle sama waiter yang cuma dua orang, salah satunya ya saya,” kata Yan Cahyadi saat menjamu jurnalsukabumi.com di Bigland Hotel Bogor, Kota Bogor, belum lama ini.
Pria kelahiran tahun 1981 itu bekerja di sela aktivitas kuliahnya di Edith Couwand University. Diizinkan bekerja menjadi salah satu syarat yang Ia minta kepada orangtua saat hendak menimba ilmu di negeri kangguru.
“Saya kerja di kafe-kafe sederhana gitu, bukan kafe yang punya brand besar. Kuliah kan seminggu tiga hari. Kalau pas ada kelas siangnya kuliah, ya malamnya kerja,” tuturnya.
Selama di Australia, Yan Cahyadi kerap berpindah-pindah pekerjaan. Tak pilih-pilih, pekerjaan kasar pun pernah Ia lakoni.
“Bersih-bersih, buangin sampah. Jadi cleaning service, dan office boy juga pernah,” kata dia.
Selain mengerti susahnya mencari uang, Yan Cahyadi menilai pengalaman itu turut membentuk kepribadiannya saat ini. Ia menjadi lebih mengerti arti tujuan hidup.
Ia lebih paham bahwa kelahiran adalah anugerah. Serta setiap orang harus bisa menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain, bagaimanapun caranya.
“Dari pengalaman itu saya juga tahu bagaimana pentingnya memberikan pelayanan terbaik untuk semua kalangan. Baik konsumen, karyawan, dan lainnya,” tuturnya.
Detail, Memberikan yang Terbaik untuk Konsumen
Yan Cahyadi Mulianto adalah anak ke empat dari lima bersaudara. Sebelum menimba ilmu di Australia, anak dari pasangan Eddy Mulianto dan Lanny Mulianto ini belajar di SD Kesatuan Kota Bogor, SMP Pelita Harapan, dan SMA Tarakanita di Pluit.
Ia lulus dari Edith Couwand University pada 2003 dan menyandang gelar Bachelor of Business. Selepas menuntaskan kuliah, Yan Cahyadi melanjutkan karir di Indonesia.
Yan Cahyadi kemudian menikahi wanita yang kini jadi istri tercintanya, Yenti Mawarni, pada 2006. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniani tiga orang anak. Yaitu Charles Cahyadi Mulianto, Charlton Cahyadi Mulianto, dan Charice Cahyadi Mulianto.
Direktur PT Cakra Cikembar Mulia, pengembang Perumahan Anissa Cantik di Cikembar, Suabumi ini pun berbagi kunci sukses dari perjalanan bisnis yang Ia geluti. Kesuksesannya tak terlepas dari nilai-nilai Yan Cahyadi yang Ia pegang.
Yakni detail dan berorientasi pada kualitas serta tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen.
“Seperti sekarang misalnya di Perumahan Anissa Cantik. Buat beli peralatannya, seperti buat sanitari, saya turun langsung. Saya benar-benar ingin memberikan yang terbaik untuk konsumen,” tuturnya.
Selain soal kualitas, ada alasan lain yang membuatnya turun langsung memastikan konsumen untuk mendapatkan yang terbaik.
“Saya tidak ingin membuka celah bagi para karyawan saya untuk berbuat khilaf,” kata dia.
Dalam karirnya, Yan Cahyadi sempat berpindah-pindah kerja di perusahaan keluarga. Mulai dari perusahaan bidang furniture, peralatan elektronik, hingga fokus di bidang properti.
Ia juga sempat menggeluti penyewaan kapal tongkang sebelum memulai bisnis properti pada 2013.
“Bisnis saya di bidang properti mungkin dimulai dari penjualan 20 kavling tanah di Villa Indah Pakuan. Waktu itu saya jual luasan per unitnya 144 meter persegi,” kata dia.
Minat di bidang bisnis properti Yan Cahyadi pun terus berkembang. Sejumlah projek yang sukses Ia garap diantaranya Villa Indah Pajajaran, Bigland Hotel Bogor, Depok Mall, Margonda Residence, dan lainnya.
Redaktur: Mulvi Mohammad Noor
Discussion about this post