JURNALSUKABUMI.COM – Luka yang dialami Pelajar SMP di Sukaraja akibat menjadi korban pembacokan dalam aksi tawuran ternyata cukup parah.
Insiden tawuran yang terjadi di Jalan Cimuncang, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada Senin (6/6/2022) sekitar pukul 12.00 WIB itu memberikan dampak luka serius kepada pelajar berinisial FH (16). Akibat menjadi korban bacokan, Ia harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Dokter ahli bedah RS Setukpa Polri Kota Sukabumi, Ferry Sudarsono, mengatakan pihaknya menerima pasien pelajar tersebut pada sore hari sekira pukul 15.00 WIB. Pihaknya kemudian melakukan tindakan operasi setelah waktu salat Maghrib, atau sekira pukul 18.00 WIB.
“Terdapat dua luka akibat bacokan senjata tajam, pada punggung sebelah kanan seluas 3×10 cm dan jari tangan sebelah kanan yang uratnya putus. Untuk tindakan yang dilakukan adalah pemasangan selang di dada karena luka bacokannya tembus hingga ke paru, dan penyambungan urat pada jarinya,” terang Ferry saat ditemui di rumah sakit, Selasa (7/6/2022).
Ferry menuturkan, tindakan operasi yang dilakukan kepada korban pelajar tersebut berlangsung selama dua jam. Hingga saat ini kondisinya berangsur stabil, dan membaik. Ia menambahkan, jika besok tidak ada keluhan lain, dalam dua hari kedepan pasien tersebut sudah bisa pulang.
Sementara, di lokasi sama, kakak korban, SH (20) menuturkan menerima kabar adiknya menjadi korban pembacokan, saat dirinya berada di tempat bekerja.
“Adik saya ketika ditanya di telepon tidak menjawab, namun ketika awal menerima kabar di puskesmas, saya sudah menyangka ada apa-apa terjadi pada adik saya. Lalu saya telepon orang rumah dan si Uwa (kakak orang tua korban) yang datang ke sana Puskesmas Sukaraja,” terangnya.
SH menerangkan, karena harus mendapat pemeriksaan melalui rontgen, kemudian korban dibawa ke RS Hermina Sukabumi. Namun lanjut dia, karena terkendala harus menyediakan uang Rp30 juta sebagai uang jaminan atau uang muka, maka korban dibawa ke RS Setukpa Polri Kota Sukabumi.
“Setelah di rontgen di RS Hermina, ternyata lukanya dalam dan harus dilakukan operasi. Hampir selama 2 jam di RS Hermina, korban menerima tindakan perban pada lukanya agar tidak banyak mengeluarkan darah. Alhamdulillah kondisi adik saya stabil hingga dibawa dan akan masuk ruang operasi di RS Setukpa Polri,” ungkap dia.
Kakak korban pun berharap agar ada tanggungjawab dari para pelaku, untuk menanggung biaya pengobatan adiknya yang tidak sedikit itu. Ia mengungkapkan, saat ini pihak keluarganya merasa khawatir pada jumlah tagihan biaya pengobatan adiknya tersebut.
Reporter: Fira Alfi Syahrin | Redaktur: Mohammad Noor
Discussion about this post