JURNALSUKABUMI.COM – Komunitas Penggiat Konservasi Nyelam Sukabumi atau PENYU menggelar audiensi dengan DPRD Kabupaten Sukabumi guna menyampaikan berbagai aspirasi dan program kerja mereka, termasuk upaya pelestarian laut dan pemberdayaan nelayan di kawasan Palabuhanratu.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Ali Iskandar dan Kepala Disbudpora Kabupaten Sukabumi Yudi Mulyadi itu, Pengawas Komunitas PENYU, Wan Wan, didampingi Ketua Komunitas Entis dan Andri, memaparkan bahwa komunitas mereka kini beranggotakan sekitar 85 orang.
“Kami ini swadaya. Setiap kegiatan konservasi dilakukan dengan biaya pribadi. Kami sering bersentuhan langsung dengan para nelayan, terutama di dermaga Gadobangkong. Saat cuaca barat datang, mereka tidak bisa melaut, bahkan banyak yang akhirnya terjerat pinjol dan bank emok,” jelas Wan Wan, Jumat (31/10/2025).
Komunitas PENYU juga telah memiliki sertifikasi penyelam scuba dengan dukungan alat seadanya. Mereka aktif dalam berbagai kegiatan konservasi, seperti pembentangan banner Hari Jadi Kabupaten Sukabumi di dasar laut dan pengibaran bendera Merah Putih di bawah laut pada peringatan 17 Agustus.
Namun, di balik semangat besar itu, mereka masih menghadapi keterbatasan fasilitas. “Kami sudah beberapa kali mengirim surat untuk meminta izin penggunaan ruang di Alun-alun Gadobangkong sebagai sekretariat. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Padahal kami siap mengelola dan merawat lokasi tersebut,” tambah Wan Wan.
Selain fokus pada konservasi, komunitas ini juga berkomitmen mendorong ekonomi nelayan lokal melalui pengembangan wisata selam berbasis masyarakat. Mereka berharap dukungan pemerintah agar pada tahun 2026 program konservasi dan wisata bahari bisa terealisasi lebih luas.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hendra Purnama, memberikan apresiasi atas kiprah komunitas PENYU.
“Potensi laut Sukabumi luar biasa, tinggal bagaimana kita memenejnya. Di Lombok, wisata laut bisa menjadi penggerak ekonomi masyarakat, dan saya yakin Sukabumi juga bisa. Komunitas PENYU ini sudah punya pengalaman dan energi luar biasa,” ujar Hendra.
Ia menambahkan, pihak DPRD bersama Dispar dan Disbudpora akan berupaya mengawal pengembangan sektor wisata laut berbasis komunitas.
“Insyaallah ini akan kita dorong, supaya Palabuhanratu bisa menjadi destinasi bahari unggulan seperti di daerah lain,” tandasnya.
Sebagai informasi, Komunitas PENYU didirikan pada 28 Oktober 2023 dan kini menjadi salah satu komunitas aktif dalam gerakan konservasi laut serta edukasi lingkungan pesisir di Sukabumi.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan


Discussion about this post