JURNALSUKABUMI.COM – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Institut Muslim Cendekia (IMC) Sukabumi di kancah internasional. Tim debat IMC berhasil meraih Juara II dalam ajang 3rd Asian Arabic Debating Championship 2025 yang berlangsung pada 28 Oktober – 1 November 2025 di Open Arabic University, Muscat, Oman.
Kompetisi bergengsi yang mempertemukan 145 peserta dari 40 lembaga pendidikan di 18 negara Asia ini diselenggarakan oleh Ministry of Culture, Sports and Youth (MCSY) Oman, bekerja sama dengan Oman Debates Center dan Qatar Debate Center. Ajang ini bertujuan menumbuhkan semangat dialog ilmiah di kalangan pemuda serta memperkuat eksistensi bahasa Arab di ranah internasional.
Delegasi IMC terdiri atas Muhammad Fikry Zhafier (semester 3), Ahmad Arifin Wibowo (semester 5), Muhammad Zaky Al Fadhil (semester 7), dan Muhammad Azhar (semester 7). Keempatnya merupakan perwakilan resmi Indonesia yang sukses mengharumkan nama kampus dan bangsa.
“Perasaannya senang dan terharu, karena kami membawa nama Indonesia dan IMC. Rasanya tanggung jawab besar itu akhirnya terbayar dengan hasil terbaik,” ungkap salah satu anggota tim dalam keterangan yang diterima jurnalsukabumi.com, Minggu (02/10/2025).
Sementara itu, Muhammad Fikry Zhafier menambahkan, “Kemenangan ini menjadi pelajaran berharga agar kami terus berprestasi di kancah internasional. InsyaAllah ke depan kami akan berjuang lebih keras untuk seleksi menuju kompetisi debat dunia di Qatar.”
Sebelum berangkat, tim IMC menjalani latihan intensif selama satu bulan, meliputi bedah mosi, simulasi debat antar kampus, serta pemantapan logika argumentasi. Tantangan terbesar mereka adalah memahami mosi debat yang kompleks serta beradaptasi dengan perbedaan waktu dan iklim Oman.
Namun, perjuangan itu terbayar tuntas ketika mereka berhasil menembus babak final setelah menyingkirkan tim finalis IUADC 7 dari Qatar di babak penyisihan.
“Momen paling berkesan adalah saat kami bisa mengalahkan tim besar itu. Di luar lomba, kami juga mendapat pengalaman berharga bertemu peserta dari berbagai budaya dan mengunjungi tempat ikonik di Oman,” ujar salah satu anggota tim.
Tak hanya membawa pulang gelar juara, Muhammad Azhar juga meraih penghargaan Best Speaker (Non-Native) atas kefasihan dan ketajamannya dalam berargumentasi menggunakan bahasa Arab.
“Kunci keberhasilan kami adalah taufiq dari Allah, doa para asatidzah, dan kerja keras seluruh tim. Kami berharap kabar ini menjadi cambuk semangat bagi teman-teman di IMC untuk terus mencintai bahasa Arab dan berprestasi lebih tinggi lagi,” tutupnya.
Redaktur: Ujang Herlan


Discussion about this post