JURNALSUKABUMI.COM – Perumda Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sukabumi Cabang Jampangkulon memperkenalkan program tabungan Simpanan Wajib Belajar (Siwajar) sebagai solusi bagi orang tua yang ingin mempersiapkan biaya pendidikan anak-anak mereka.
Program ini menarik perhatian banyak nasabah yang ingin memastikan ketersediaan dana pendidikan secara terencana.
Erviandi, Kepala BPR Jampangkulon, mengungkapkan bahwa produk tabungan ini sudah mulai menarik minat nasabah sejak awal peluncurannya.
“Saat ini kurang lebih ada 20 rekening dengan total saldo sekitar Rp 120 juta. Mayoritas nasabah adalah siswa SD yang akan melanjutkan ke tingkat SMP atau sederajat,” kata Erviandi, Selasa (11/6/2024).
Siwajar merupakan produk tabungan yang memerlukan setoran rutin setiap bulan dan dapat dicairkan berikut bunganya sesuai dengan jangka waktu paket yang dipilih oleh nasabah.
“Sesuai namanya, Siwajar adalah simpanan untuk mempersiapkan biaya pendidikan. Tabungan ini rutin setiap bulan harus disetor dan dicairkan berikut bunganya sesuai jangka waktu paket yang dipilih,” jelas Erviandi.
Pendaftaran rekening baru untuk produk tabungan Siwajar akan dibuka pada awal Juli 2024, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru. Persyaratan yang diperlukan untuk membuka rekening ini antara lain akta kelahiran anak, fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua, dan fotokopi Kartu Keluarga (KK).
Erviandi juga menekankan bahwa nasabah Siwajar yang sudah mulai menabung sejak awal Juni 2024 telah bisa mencairkan tabungan mereka.
“Pencairan tabungan dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang dipilih oleh nasabah, disertai bunga yang telah diperoleh selama menabung,” tambahnya.
Dengan diluncurkannya program tabungan Siwajar, BPR Jampangkulon berharap dapat memberikan kemudahan bagi orang tua dalam merencanakan dan mempersiapkan biaya pendidikan anak-anak mereka.
Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan akses pendidikan yang lebih tinggi dan terencana bagi generasi muda di Kabupaten Sukabumi.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post