Oleh: Ade Nurpariatna, M.Ud (Ketua STAI Kharisma Cicurug)
Spritualitas sepak bola. Bangsa yang besar ini tengah menjadi sorotan dunia bukan karena ide Soekarno atau karena ide Bung Hatta dengan ide koperasinya, atau kepiawaian Agus Salim sebagai utusan Indonesia yang bisa meyakinkan sidang di PBB, tetapi yang tengah menjadi sorotan kali ini tentang sepak bola Indonesia.
Jatuh bangun sepak bola Indonesia banyak diwarnai intrik, drama yang mengharu biru, mulai dari persoalan ketua PSSI yang selalu diduduki oleh politisi atau sepak bola yang dipolitisir. Pengaturan skor dan mafia bola menjadi habbit. Prestasi sepak bola dan gaya permainan sudah mulai menemukan bentuk dengan motivasi yang kuat terutama talenta di usia muda. Hampir setiap kompetisi yang dilakukan oleh Danone kita selalu mengalahkan tim-tim besar dunia. Ini nilai positif untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Hadirnya STY sebagai salah satu pelatih di negara ini perlu diacungi jempol dengan filosofi gaya bermain sepak bola Indonesia. Beberapa langkah lagi kita bisa masuk di level dunia misalnya, di Olimpiade atau bahkan mungkin di piala dunia. Semuanya bisa dicapai dengan kerja keras dan kerja cerdas, dan tentunya dengan program naturalisai.
Ada hal yang jangan kita lupakan sosok Indra Syafri. Indra Sjafri lahir di Lubuk Nyiur, Batang Kapas, pesisir selatan, Sumatera Barat, pada 2 Februari 1963. Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Temi Indrayani dan telah dikarunia dua orang anak, masing-masing bernama Aryandara Andaru dan Diandra Aryandi . Sebelum Indra Sjafri mengabdikan diri di dunia kepelatihan sepak bola, dia pernah menjadi karyawan di PT Pos Indonesia Padang.
Indra merupakan mantan pemain sepak bola yang pernah membela PSP Padang pada tahun 1980-an. Dan juga pernah menangani klub sepak bola dari ibu kota provinsi Sumatera Barat sebagai pelatih. Ia juga pernah bekerja sebagai pegawai kantor pos. Kariernya dimulai saat ia duduk di bangku kelas 2 SMA Negri 2 Padang. Di mana PSP padang melihat bakatnya dan merekrutnya menjadi anggota tim PSP Junior. Sebelum namanya populer seperti sekarang ini, Indra Sjafri juga berhasil membawa Timnas junior merebut trofi juara pada turnamen sepak bola tingkat Asia, yaitu pada HKFA U-17 dan HKFA U-19 di Hongkong. Sebelum menjadi pelatih timnas junior indra bertugas sebagai instruktur dan pemandu bakat di PSSI sejak Mei 2009.
Berikut sederet prestasi yang dicapai oleh Indra Sjafri ketika berkiprah di dunia kepelatihan sepak bola.
- Hongkong international Youth football
- Juara piala AFF U-19 2013
- Juara AFF U-22 2019
- Medali Emas SEA Games 2023
Spiritualitas dan agama merupakan suatu konteks yang berbeda, namun selalu beriringan. Spiritualitas lebih melihat ke dalam batin menuju kesadaran akan nilai- nilai universal seseorang. Sedangkan agama melihat keluar diri seseorang menggunakan ritus (tata cara keagamaan) formal dan kitab suci. Agama lebih melihat kepada orientasi eksternal sedangkan spiritualitas mencakup bagaimana seseorang memandang ke dalam batinnya. Jadi, spiritualitas dapat dijangkau oleh semua orang baik yang religius maupun yang tidak. Spiritualitas merupakan proses transformasi melalui berbagai aspek kehidupan yang terintegrasi meliputi fisik, emosional, pekerjaan, intelektual, dan rasional. Spiritualitas sangat berkaitan dengan kreativitas, cinta, pengampunan, kasih sayang, kepercayaan, penghormatan, kebijaksanaan, keyakinan, dan rasa akan kesatuan.
Sebagai manusia, kita dibentuk dari tubuh, pikiran, emosi dan jiwa (spirit). Spiritualitas memberikan ekspresi bahwa ada sesuatu di dalam diri kita; yang berkaitan dengan perasaan, dengan kekuatan yang datang dari dalam diri kita, dengan mengetahui diri terdalam kita. Spiritualitas merupakan sebuah istilah di mana banyak orang menginginkannya untuk dapat dimasukan ke dalam kehidupan kita. Spiritualitas dapat merefleksikan nilai seperti memberikan kontribusi kepada umat manusia serta alam semesta. Peran spiritualitas sangat penting bagi kehidupan kita baik terhadap kehidupan berkeluarga, beragama, bahkan pada kehidupan kerja kita.
Intruksi dari Indra Sjafri ketika pemain bertemu dengan tim yang lain dan menyalami wasit dan menunduk lalu ketika kemenangan diraih lalu bersujud adalah bentuk ketaatan hubungan antara manusia dan Tuhannya, bahwa setiap kemenangan selalu ada campur Tuhan termasuk ketika timnas Indonesia bisa melibas Korea Selatan. (*).
Discussion about this post