JURNALSUKABUMI.COM -.kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati berharap, Kabupaten Sukabumi, menjadi proyek percontohan fishway pada konstruksi bendung di Indonesia.
“Saya berharap, Kabupaten Sukabumi menjadi proyek percontohan fishway pada konstruksi bendung di Indonesia,”
Kata Nurhayati kepada jurnalsukabumi.com, Rabu (21/9/22).
Di sisi lain ujarnya, pengawasan sumber daya ikan berbasis masyarakat perlu dilakukan melalui sosialisasi dan pembinaan kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) sebagai ujung tombak pelestarian ikan di perairan darat Kabupaten Sukabumi.
Untuk kepentingan penyusunan
desain Fishway (tangga/jalur laluan ikan) pada konstruksi Bendung Caringin, Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi menginisiasi fish biodiversity assessment sungai Cibareno di lokasi Bendung Caringin Sungai Cibareno, Kecamatan Cisolok.
Terdapat dua agenda alam kegiatan tersebut yaitu monitoring kegiatan biodiversity assesment dan diskusi terkait rencana pengelolaan sumber daya ikan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibareno.
Selain Kepala Dinas Perikanan dan jajaran, hadir juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan I-Fish FAO.
” Hasil pelaksanaan fish biodiversity assesment (penilaian keanekaragaman hayati ikan) ini dapat digunakan sebagai data
pendukung untuk pembuatan desain fishway (jalur laluan ikan) pada bendung Caringin, Sungai Cibareno” terang Nunung.
Menurutnya, Hasil assessment keanekaragaman hayati ikan sungai Cibareno diharapkan dapat menjadi basis data pada Dinas Perikanan untuk melaksanakan
pengelolaan perikanan perairan darat khususnya di Sungai Cibareno.
“Kegiatan juga bermaksud menguatkan sinergitas antara Dinas Perikanan dan UPTD PSDA WS Cisadea Cibareno) dan Stakeholder terkait dalam implementasi fishway dan
pemberdayaan masyarakat disekitar sehingga dapat mendukung dan melestarikan sumber daya ikan lokal di Sungai Cibareno,” jelasnya.
Pengambilan sampel dilakukan di tiga titik hulu sungai dan tiga titik hilir, dengan mengunakan alat tangkap yaitu: bubu, jaring insang, pancing dan jala, hasilnya ditemukan banyak spesies ikan lokal di sekitar bendung Caringin, selanjutnya ikan akan di identifikasi melalui Tes DNA dan dilaporkan hasilnya oleh BRIN.
Pada prosesnya, Kadis Nunung memberi masukan kepada I-fish FAO agar masyarakat setempat dilibatkan untuk membangun kesadaran masyarakat agar tidak
menangkap ikan di sekitar bendung dan fishway. Selain itu, juga memberikan pengetahuan dan informasi mengenai kegiatan yang dapat merusak ekosistem dan kelestarian ikan.
Redaktur: Usep Mulyana
Discussion about this post