Jurnal Sukabumi
No Result
View All Result
  • Home
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • HUKUM
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKBIS
  • WISATA
  • RAGAM
  • SOSOK
  • OPINI
  • GERBANG DESA
  • PENDIDIKAN
  • RELIGI
  • FOTO
  • VIDEO
  • Home
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • HUKUM
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKBIS
  • WISATA
  • RAGAM
  • SOSOK
  • OPINI
  • GERBANG DESA
  • PENDIDIKAN
  • RELIGI
  • FOTO
  • VIDEO
No Result
View All Result
Jurnal Sukabumi
No Result
View All Result

“Kota Satelit” dan Jejak Juragan Sepuh di Sukabumi, Lokasinya di Mana?

adminbyadmin
Senin 6 April 2020 | 3:29 PM
“Kota Satelit” dan Jejak Juragan Sepuh di Sukabumi, Lokasinya di Mana?
Share on FacebookShare on TwitterShare Via WA

JURNALSUKABUMI.COM – Di tahun 1830-an, onderneming (perkebunan) baru, dibuka untuk membudidayakan komoditas teh. Komoditas  yang waktu itu dijuluki “emas hijau”. Walau berada di daerah terpencil jauh dari pusat Kota  Sukabumi, perkebunan yang terletak di Desa Nagrak Utara Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi tersebut memiliki fasilitas lengkap, ukuran masa itu.

“Kota Satelit” menjadi julukan perkebunan sejuk berbukit di kurang lebih 504 (Mdpl) itu. Mengapa dijuluki Kota Satelit? Walau dalam pengertian teksbook disebut sebagai kota yang terletak di pinggir atau berdekatan dengan kota besar, yang secara ekonomis, sosial, administratif, dan politis tergantung pada kota besar, untuk perkebunan yang satu ini ada yang beda.

Beda karena sebutan “Kota Satelit” didasari kelangkapan fasilitas, kemandirian serta model tata kelola sistem sosial di dalamnya.
Baik! Mungkin debatable berbicara tentang istilah itu, tapi yang pasti perkebunan SINAGAR (Sinagar onderneming) di waktu itu disebut Kota Satelit.

BacaJuga

Gebyar BUMDes di Nagrak, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Dorong Kolaborasi Antar Desa

Bus Berisi Belasan Penumpang Terperosok di Alternatif Tenjoayu Cicurug

Cerita Detik-detik Mencekam Rumah di Sukabumi Tergerus Arus Sungai

Setelah diperluasnya areal/digabungkannya dua Afdeling. Yaitu Munjul & Cirohani menjadi NV Sinagar- Tjirohani pada tahun 1864. Lalu berkembang menjadi Estate Compani of Sinagar- Tjirohani pada tahub1883.

Perkebunan Teh Sinagar sebagai perkebunan pertama kemudian menjelma menjadi perkebunan teh terluas pada masanya di Hindia Belanda, 

Adapun komoditi tanaman yang kemudian menjadi idola di wilayah perkebunan Sinagar ini di antaranya teh, kopi, kina, karet. Bahkan menurut informasi, tembakau juga pernah dikembangkan di perkebunan yang konon namanya diambil dari salah satu daerah di India. Srinagar (tentang ini akan kita bahas dalam tulisan lainnya, nanti).

Onderneming ini sangat luas kurang lebih 2,150 hektar, dengan hasil produksi teh per bulan menghasilkan 140.000 poundsterling dan menjadi lapangan kerja untuk sekitar 1.500 karyawan.

Berkembangnya perkebunan Sinagar tentu tidak lepas dari tangan dingin sang administrateur yang dikenal sebagai “Juragan Sepuh”. Ya, Juragan Sepuh, demikian Meneer Eduard Julius Kerkhoven dipanggil oleh warga pribumi.

Banyak jabatan yang diemban oleh Juragan Sepuh kala itu, di antaranya sebagai: – Ketua Sukabumi Landbouw Vereeniging 1881.- Ketua Perkumpulan Para Pemburu Thee Planter Preanger. De Jacht/ Jager.- Ketua Organisasi Pacuan Kuda Priangan, dan banyak lagi.

Aktivitasnya itu dikemudian hari dilanjut oleh putranya ARW Kerkhoven secara turun temurun.
Tercatat dalam sejarah, Meneer KAR Boscha, pemilik perkebunan Malabar, Taloen, pendiri Cikal bakal ITB dan pemilik Teropong bintang Lembang adalah keponakan EJ Kerkhoven dan sempat lama magang di perkebunan Sinagar ini sejak pertama datang menginjakan kaki di Hindia Belanda. 

Kerkhoven Kerkhoven ini terus melanjutkan kepemimpinan perkebunan sampai memasuki era malaise (Moneter  1920- 1930) bahkan menjelang kedatangan Militer Jepang 1942 dan  berkuasa. Rumah sakit perkebunan ini pernah merawat Orang- orang Germany yang waktu itu memang bersekutu dengan Jepang.

Luar biasanya selain rumah sakit, Perkebunan Sinagar pada masa itu sudah memiliki PLTA sendiri, arena pacuan kuda, kebun binatang, sistem irigasi yang sekali lagi “modern” waktu itu, jaringan listrik bawah tanah, bahkan mata uang sendiri dll, mungkin ini alasan sebenarnya mengapa dijuluki Kota Satelit.

Tentang kebun binatang, hewan di Sinagar  menurut informasi cukup banyak, di antaranya kuda, anjing, gajah, beberapa jenis burung, ular, babi hutan dan monyet.

Torehan tinta emas lainnya, ada yang mengatakan rekor terbesar dalam Sejarah Dunia yang dilakukan Onderneming Sinagar bersama Parakansalak adalah turut memeriahkan peresmian mahakarya arsitektur keajaiban dunia, ya peresmian Menara Eiffel tahun 1889 dengan mengirimkan Rombongan Gamelan Sari Oneng ke Eropa juga Amerika. 

Perkebunan Sinagar juga pernah dikunjungi para tokoh dunia di antaranya:-Arthur Earle 1889 (Buku Month in Java 1889).
-Frank G Carpenter, konsul Amerika 1901.
-Eliza  Ruhamah Scidmore (Buku: Java, The Garden of the East 1897).
-Crockewit etc.

Walau tidak semua. Para tamu ini menuliskan dalam catatannya tentang pengalaman dari perjalanan mulai Batavia, Buitenzorg (Bogor) serta menjelaskan ketakjubannya saat menyaksikan dan menikmati fasilitas di Kota Satelit, kotanya Juragan Sepuh.

#dari berbagai sumber#Di antaranya: KITLV Leiden dan Tropen Museum. Kang Dida Hudaya, Frontman Jelajah Sejarah Soekaboemi (JSS), Kang Irman Musafir Sufi/soekaboemiheritages.

Redaktur: Jon Digos

Tags: Kabupaten SukabumiKecamatan NagrakKota Satelit

Masukan komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.

Populer

  • DPKP dan P2BK Jampangkulon Berjibaku Tangani Rumah Terbakar di Cibitung

    DPKP dan P2BK Jampangkulon Berjibaku Tangani Rumah Terbakar di Cibitung

  • Pasang Ratusan Tolo-tolo, Dishub Gandeng Pol PP Ciptakan Kenyamanan Berkendara

  • Tim Gabungan Gagalkan Aksi Tawuran Berkedok Perang Samping di Cibadak

  • Hari ke-4 Ramadhan, Polsek Cibadak Sukabumi Sebar Puluhan Takjil Gratis

  • Berwisata ke Makam Keramat Karanghawu yang Menyimpan Banyak Misteri

Terbaru

Hari ke-4 Ramadhan, Polsek Cibadak Sukabumi Sebar Puluhan Takjil Gratis

Hari ke-4 Ramadhan, Polsek Cibadak Sukabumi Sebar Puluhan Takjil Gratis

26 Maret 2023
Kang Fahmi Sebut Donasi Udunan Online Program Unggulan Pemkot Sukabumi

Kang Fahmi Sebut Donasi Udunan Online Program Unggulan Pemkot Sukabumi

26 Maret 2023
DPKP dan P2BK Jampangkulon Berjibaku Tangani Rumah Terbakar di Cibitung

DPKP dan P2BK Jampangkulon Berjibaku Tangani Rumah Terbakar di Cibitung

26 Maret 2023
Pasang Ratusan Tolo-tolo, Dishub Gandeng Pol PP Ciptakan Kenyamanan Berkendara

Pasang Ratusan Tolo-tolo, Dishub Gandeng Pol PP Ciptakan Kenyamanan Berkendara

25 Maret 2023
Hore! Tabungan Tahara Perumda BPR Sukabumi Bakal Segera Cair, Waktunya? 

Hore! Tabungan Tahara Perumda BPR Sukabumi Bakal Segera Cair, Waktunya? 

25 Maret 2023

Ikuti Sosial Media Kami

Facebook Twitter Instagram Youtube
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy / Kebijakan Privasi
info@jurnalsukabumi.com

Copyright © 2022 Jurnal Sukabumi

No Result
View All Result
  • Home
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • HUKUM
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKBIS
  • WISATA
  • RAGAM
  • SOSOK
  • OPINI
  • GERBANG DESA
  • PENDIDIKAN
  • RELIGI
  • FOTO
  • VIDEO

Copyright © 2022 Jurnal Sukabumi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist